Busuk Pangkal Batang Cabe

Busuk Batang Cabe
busuk batang


Kendala yang menyebabkan menurunnya produksi cabai di musim penghujan yaitu hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang cabai adalah penyakit busuk batang, daun, dan buah yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici.

Gejala Serangan Busuk Batang

Cendawan P. capsici dapat menyerang bagian akar, pangkal batang, batang utama, cabang ranting, maupun pucuk tanaman. Gejala yang umumnya ditimbulkan oleh penyakit ini antara lain adalah bercak kecoklatan pada pangkal batang, cabang maupun pucuk tanaman. Pangkal batang terlihat membusuk dan lembek berwarna kecoklatan, jika tanaman dicabut akar membusuk dan berwarna kecoklatan. Apabila bercak tersebut tersentuh akan terasa lembek, kulit mudah terkelupas, dan bercak berubah warna menjadi kehitaman.Bagian tanaman yang terserang kemudian akan menjadi layu, menguning, kering, dan mati.

Tindakan pencegahan 

Saat pengolahan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari sisa tanaman, kemudian dibajak/dicangkul dan didiamkan selama 2-3 minggu. Tujuannya untuk mematikan spora yang ada di dalam tanah. Pastikan pH tanah berada pada rentang 6,5-7,0. Tanah yang asam akan memicu perkembangbiakan cendawan Phytopthora. Gunakan kompos atau pupuk kandang yang dilengkapi dengan Trichoderma, agens hayati yang bermanfaat menekan perkembangbiakan cendawan patogen. 

Menggunakan mulsa plastik untuk meminimalisir serangan dan penyebaran penyakit busuk batang. Jangan lupa untuk menyemprot atau menyiram lahan dengan larutan Trichoderma sebelum pemasangan mulsa. 

Sekitar 10 hari setelah pindah tanam, aplikasikan Trichoderma setiap 7 hari sekali (sesuai dengan dosis) pada tanaman. Apabila ada tanaman yang terinfeksi, cabut dan musnahkan kemudian taburkan dolomit dan beri Trichoderma pada bekas lubang tanaman.

Penyemprotan menggunakan fungisida bahan aktif difenokonazol, azoksistrobin, dimetomorf, mefenoksam, simoksanil, didesil dimetil amonium klorida, propineb atau mankozeb.

Meningkatkan ketebalan dinding sel tanaman terutama bagian bawah dengan pengocoran CALCIUM, di awal fase berbunga dengan dosis 4 gr per liter.

Pengendalian jika tanaman sudah terserang :

  • Jika ditemui satu dua tanaman yang mulai layu segera lakukan blokade media dengan cara mencabut tanaman, ambil tanah bekas tanaman dan buang jauh dari lahan. Kocor bekas tanaman dengan fungisida tembaga.
  • Pengocoran pangkal batang dengan fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida yang dicampur kalsium karbonat (tidak larut air) dengan perbandingan 2 gr : 2 gr per liter air untuk tiap 4 - 5 tanaman (200 – 250 ml per tanaman).
  • Aplikasi fungisida sistemik berbahan aktif benomil, mefenoxam, azoxistrobin, carbendazim, prochloraz (ambil 2 diantaranya untuk aplikasi penyemprotan daun secara selang seling).
  • Dalam kondisi tanaman sakit seperti ini sementara tidak perlu berpikir meningkatkan produktvitas dengan ZPT atau pupuk daun karena merupakan tindakan sia-sia. Upayakan peningkatan daya tahan tanaman dengan Calcium tanpa dicampur pupuk daun lainnya.